Si Item = Let Him Go

Beberapa minggu hadir di dunia :)

Dia lucu dan menggemaskan, begitulah rupanya setelah ia lahir. Hampir seluruh tubuhnya dipenuhi bulu berwarna hitam, hanya bagian bawahnya dan sedikit bagian pada kakinya yang berbulu putih. wajahnya dengan rupa bulu hampir mirip panda. Sorot matanya begitu tajam dan suaranya pun kencang dan galak. 

Tertatih-tatih berjalan menuju induknya, dengan sabar ibunya berbaring meyusui anak-anaknya termasuk si lucu. sesekali ia berteriak, matanya belum juga terbuka untuk melihat dunia. hari ke hari, dia makin sehat dan menggemaskan. jika kamu tidak menyukai kucing mungkin ia akan terlihat seperti tikus hitam yang gak ada lucu-lucunya. hahahha.. tapi tidak bagiku. dia begitu memukau di antara saudara-saudaranya yang lain.

Si Item, begitulah aku menamainya. karena hanya dia yang mempunyai bulu hitam diantara 5 saudaranya. ketika yang lain telah di adopsi, karena aku tidak diperbolehkan memelihara banyak kucing dirumah. tapi, aku paksakan untuk tetap memelihara Item dirumah.



Lagi tidurrr... zzZZz

Akhirnya aku punya kucing hitam juga.

Kini dia sudah berusia 1 tahun, tingkah lakunya selalu saja membuat ku terhibur. selalu saja membuatku tertawa tiada henti, selalu saja membuatku terus merindukannya. dia sungguh telah mencuri hatiku. mengobati rasa perih di hati, meramaikan kembali hatiku, mengisi kekosongan hatiku. dia telah menjadi bagian dalam keluarga.



Dia sangat menyukai plastik, plastik apapun itu pasti akan diraihnya. dimainkan sesuka hatinya tanpa peduli siapapun telah memperhatikannya. tanpa peduli hingar bingar yang terjadi. dia memainkan untuk menyenangkan dirinya. mencuri perhatian saudaranya yang lain. lalu dengan senang hati ia berbagi plastik "mainan" tersebut kepada saudaranya. yap.. dia sayang sekali pada kakak dan ibunya.

Mulanya aku namai dia messy karena memang suka berantakin apa aja dirumah :)))



Kalau ada yang memakai long dress ataupun rok panjang. tak segan, ia mendekatinya. dirinya berubah menjadi sangat manja terhadap orang tersebut. matanya yang berubah menjadi sendu, kepalanya yang mulai di gesek-gesek mesra di kaki. tak jarang ia pun kerap mengelilingi dengan sentuhan lembut bulu-bulu tubuhnya. aaahhh.. dasar si Item.

Tak jarang pula ia ingin mengajak bermain, berlari dari kejauhan lalu menghampiri dan mengumpat dibalik rok panjang. duduk nyaman hingga sang empunya beranjak dan ia baru tersadarkan. dan terus menerus berulang melalukan hal tersebut. dan juga mengikuti kemanapun si empunya rok pergi.

Dan juga tidak bisa melihat kardus nganggur, pasti dia memainkannya dengan penuh riang. tanpa peduli ada yang memperhatikannya. hihihihi.

Main-main sama kardusss...

Main-main sama abang Mori..

Tapi, kini..
aku harus melepasnya..
melepaskan dia semoga mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik lagi. menyerahkan ia kepada yang bertanggung jawab serta sayang untuk merawatnya. seperti aku merawatnya hingga ia tumbuh sehat sampai saat ini.

Ku pangku dia lalu ku hadapkan wajahnya tepat di depan wajahku, ku selami matanya yang bulat. Sayang jaga diri baik-baik yaa disana, jangan nakal, jadilah penurut, jangan suka main tanah, jangan suka berpergian keluar rumah yang jauh, makan yang banyak yaa, kamu pasti senang-senang disana. 

Salam perpisahan. tega gak tega tapi harus.. 
andai aku punya ruangan khusus satu saja. kalian semua termasuk kamu Item akan aku rawat hingga besar nanti. tapi, ya sudahlah.. mungkin ini yang lebih baik. asal dia bertanggung jawab untuk merawatmu, aku tak mengapa. 

Sejam kemudian,
karena ini adalah perpisahan tanpa persiapan dan begitu mendadak si Itam di pinang. maka, sebuah kardus bekas minuman gelas itu, disulap menjadi tempat sementara untuk membawa Item ke rumah barunya. lubang-lubang kecil di sekelilingnya telah dibuat, alih-alih sebagai tempat saluran udara pernapasannya selama perjalanan.

Si Item mulai dimasukkan kedalamnya, penutup atasnya mulai direkatkan. hatiku rasanya.. sama seperti kehilangan seseorang, kehilangan sesuatu yang kita sukai. aku tau tempat itu gelap dan sesak, "sabar yaa sayang" ucapku sambil menenangkan dia, yang akan dibawa pergi.

Tak lama kemudian, ada suara teriak oleh adikku. 
ternyata si Item yang memang ku kenal cerdik, berhasil meloloskan diri. hahahhaa.. aku tertawa heran dan takjub (lagi) dibuatnya. dia memang pintar. butuh tiga orang untuk menanganinya. adikku hanya menontonnya, si M (yang akan membawa si Item) memegangi kardus sembari menyiapkan solatip, dan terakhir papa yang memegangi si Item untuk kemudian dimasukkan kembali ke dalam kardus. yap, aku hanya melihatnya dari kejauhan. karena sedih dan gak tega untuk melihat dia pergi dari rumah. dan si Item pun kembali ke tempat yang gelap dan sesak itu. 

Dia Pergi...

Sejam kemudian..
teriakan dari adikku yang memegangi kardus itu. "Gw dah sampe kampung makassar tapi, si Item malah berontak gak bisa diem selama perjalanan.." keluh adikku. si Item berlari dari pagar dan kemudian masuk kerumah. terlihat sekali ia kepanasan dan stress. lidahnya yang terus menjulur seperti anjing. badannya yang mulai ia bungkuk-bungkukkan dan berjalan agak tertatih. melihat kondisinya yang seperti itu, hatiku rasanya lebih dari terenyuh. ia ku gendong sampai tempat makanannya. dia makan dengan lahap sekali, selesainya ia tergeletak di lantai dan terus saja menjulurkan lidahnya. 

Beberapa menit kemudian, dia sudah normal seperti biasa. berlari kesana-sini dan bermain bersama kakaknya.

hmmm...
meski kini kau kembali kerumah-mu
tapi, kelak.. suatu saat kau akan pergi dari sini. pergi kerumah barumu
aku akan tenang dan rela jika engkau jatuh pada orang yang tepat.

sekarang, baik-baik ya sayang..

Label: , ,